Sabtu, 28 Januari 2012

MATERI SISTEM GERAK BAGIAN I

BAB IV. SISTEM GERAK PADA MANUSIA

Alat gerak manusia, yaitu :
Tulang  : alat gerak pasif karena dikendalikan oleh otot
Otot      : alat gerak aktif karena mampu berkontraksi sehingga mampu menggerakkan tulang

I.    T U L A N G


Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya (kelenturan, morfologi), tulang dibedakan menjadi 2, yaitu :
A.    TULANG RAWAN (kartilago)

-       Tulang rawan dibentuk oleh sel-sel mesenkim saat masih bayi 
                    
             Gambar 1. Struktur anatomi tulang rawan

-       Tulang rawan tidak memiliki pembuluh darah dan saraf
-       dibedakan menjadi 3 (berdasarkan kandungan matriks) :
1.  tulang rawan hialin
-  mengandung serabut kolagen halus
-  contoh : pada ujung tulang rusuk, hidung, laring, trakea, bronkus
2.  tulang rawan elastis
-  mengandung serabut elastis dan kolagen
-  Contoh : pada daun telinga, epiglotis
3.  tulang rawan fibrosa
-  mengandung serabut kolagen padat dan kasar
             -  Contoh : pada antar ruas tulang belakang, simfisis pubis (pertemuan tulang kemaluan) 

A.    TULANG KERAS/SEJATI (osteon)

-      Osteon dibentuk oleh osteoblas (sel pembentuk tulang)
-      Osteoblas akan berkembang menjadi sel tulang dewasa (osteosit)
    
Gambar 2. Struktur tulang keras 
-      Osteosit terletak dalam lakuna
-      Lakuna yang satu dengan lainnya berhubungan melalui kanalikuli
-      Perkembangan osteosit dimulai dari arah dalam ke luar (secara kosentris) yang terletak dalam lamella
-      Susunan osteosit secara kosentris membentuk sistem Havers
-      Matriks Osteon bersifat keras karena mengandung kalsium fosfat dan kolagen
-      dibagian tengah tulang keras terdapat sumsum tulang yang merupakan tempat sel darah merah diproduksi (eritropoiesis)
-      sel darah yang terbentuk akan keluar melalui pembuluh darah pada saluran Havers dan Volkman

Osteon dibedakan menjadi 2 (berdasar ada tidaknya rongga) :
1    tulang kompak
-terdapat sistem Havers
-  mengandung pembuluh darah dan saraf sebagai penyuplai nutrien                                   
2    tulang spons
-  tidak terdapat sistem Havers
-  terdiri dari trabekula tulang yang saling berhubungan

Osifikasi
Adalah Proses pengapuran tulang rawan menjadi tulang sejati. Setelah kartilago terbentuk, bagian dalam akan berongga dan terisi osteoblas. Osteoblas selanjutnya akan berkembang menjadi osteosit. Osteosit akan menghasilkan protein yang mengandung kalsium dan fosfat. Senyawa inilah yang menyebabkan tulang menjadi keras.

Tubuh pencuri kalsium tulang
Pada permukaan tulang keras terdapat osteoklas yaitu sel yang berkembang dari monosit (Salah satu Jenis sel darah putih) yang memiliki fungsi merombak tulang dan meresorpsi (menyerap) matriks tulang keras. Ion kalsium yang diserap osteoklas akan diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Kalsium dibutuhkan untuk proses fisiologi sel seperti kontraksi otot rangka, polos dan jantung serta untuk komunikasi kimia antar sel dan mengatur ion transmembran. Osteoklas merombak tulang yang sudah tua kemudian akan dibentuk tulang baru oleh osteoblas. Dengan adanya aktivitas osteoklas dan osteoblas ini regenerasi dan perawatan tulang tetap terjaga. Pada orang yang kekurangan kalsium dalam makanannya, maka aktivitas osteoklas meningkat untuk merombak dan mersorpsi tulang. Akibatnya tulang menjadi keropos yang disebut osteoporosis 
Berdasarkan bentuknya, tulang keras dibedakan menjadi : 
            .    tulang pipih
-         Bentuk pipih, terdiri atas lempengan tulang kompak dan tulang spons
-         Contoh : tulang rusuk, tulang dada, tulang belikat, tulang panggul, tulang dahi  

tulang pendek
-         Bentuk bulat dan pendek    
-         Contoh : tulang pada pergelangan tangan, pergelangan kaki,telapak tangan,   
                   telapak kaki, ruas-ruas tulang belakang 
  tulang pipa
-         Bentuk seperti pipa : bulat, memanjang, bagian tengah berlubang
-         Terbagi menjadi 3 bagian : epifisis (terdiri dar kartilago dan tulang spons)
      diafisis (bagian tengah), cakra epifisis (antara epifisis dan diafisis)
-         Contoh : tulang lengan, tulang paha, tungkai, ruas-ruas tulang jari
               
                            Gambar 3. Tulang pipa

HUBUNGAN ANTAR TULANG (ARTIKULASI)

1.   Sinartrosis (sendi mati), tidak memungkinkan adanya gerakan
a.   Sinfibrosis/sutura : kedua ujung tulang direkatkan oleh jaringan ikat serabut padat yang kemudian mengalami osifikasi (penulangan)
b.   Sinkondrosis : kedua ujung tulang direkatkan oleh tulang rawan/kartilago yang kemudian mengalami osifikasi (penulangan)
c.   Contoh : hubungan antar tulang tengkorak

2.   Amfiartrosis (sendi kaku), gerakan terjadi amat terbatas
a.   Sindesmosis : sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen
Contoh : sendi antara tulang betis dan tulang kering
b.   Simfisis : sendi dihubungkan oleh tulang rawan/kartilago
Contoh : hubungan antara ruas-ruas tulang belakang dengan tulang rusuk

3.   Diartrosis (sendi gerak), gerakan terjadi secara bebas/leluasa

Tabel 1. Jenis-jenis diartrosis
Jenis diartrosis
Arah gerak

Contoh Gerak

Sendi putar
berputar dan
berporos satu
-       antara tulang hasta dan pengumpil terhadap lengan atas
-       antara tulang atlas dan tulang aksis sehingga kepala dapat berputar


Sendi pelana
kedua arah dan
berporos dua
-       antara ruas jari tangan dengan telapak tangan,
-       antara tulang jari kaki dengan telapak kaki


Sendi peluru,
segala arah dan
berporos tiga
-       antara tulang gelang bahu dengan tulang lengan atas,
-       antara tulang gelang panggul dengan tulang paha

Sendi engsel
kesatu arah dan
berporos satu
sendi pada siku dan lutut

Sendi luncur/
geser
sedikit gerak
pergeseran
dan tidak berporos
-       sendi pada tulang telapak tangan dan telapak kaki,
-       hubungan antara ruas tulang belakang




a). sendi Putar pada tulang hasta dan pengumpil
 
b) sendi Pelana pada ruas jari tangan

c). sendi Engsel pada lutut
 
d) sendi peluru tulang gelang panggul dan paha

    























                                           Gambar 4. Jenis-jenis diartrosis

RANGKA

Rangka pada manusia terbagi menjadi :
1.    Rangka sumbu tubuh
Terdiri dari : tulang tengkrak, tulang belakang, rusuk dan dada
2.    Rangka tambahan  
Terdiri dari : gelang bahu, gelang panggul dan alat gerak.
Gelang bahu tersusun atas : tulang belikat dan selangka.
Gelang panggul tersusun atas tulang usus, duduk dan kemaluan 

Berdasarkan letaknya, rangka dapat dibedakan menjadi :
1.    Rangka luar (eksoskeleton)
Fungsi : melindungi dan memberi bentuk tubuh
Terdapat pada hewan Moluska (tubuh lunak) dan  Arthropoda seperti udang,kepiting, kalajengking, luwing, lipan, laba-laba dan Insecta,
2.    Rangka dalam (endoskeleton)
Fungsi :
-      Sebagai penegak tubuh
-      Sebagai pembentuk tubuh
-      Sebagai tempat melekatnya otot (otot rangka)
-      Sebagai pelindung bagian tubuh yang penting
-      Sebagai tempat pembentukkan sel darah merah dan sel darah putih
-      Sebagai alat gerak pasif
Umumnya pada hewan vertebrata dan sedikit avertebrata seperti cumi-cumi, porifera. Ikan memiliki eksoskeleton berupa sisik. Kura-kura memiliki eksoskeleton berupa plastron dan karapaks

GANGGUAN DAN KELAINAN PADA TULANG

·       Fraktura      : patah tulang,  Fisura : retak tulang
·       Rakhitis       : kekurangan vitamin D, sehingga kaki berbentuk X atau O
·       Nekrosis      : matinya sel-sel tulang
·       Lordosis       : tulang belakang melengkung ke depan
·       Kifosis         : tulang belakang melengkung ke belakang
·       skoliosis       : tulang belakang melengkung ke samping
·       osteoporosis : tulang keropos
·       osteomalasia : kekurangan kalsium tulang pada orang dewasa
·       riketsia        : kekurangan  kalsium tulang pada anak-anak
·       artritis eksudatif : nyeri tulang akibat peradangan pada selaput sendi
·       artritis sika : nyeri tulang akibat kekurangan minyak sinovial (pelumas sendi)
·       polio            : tulang abnormal akibat virus
·       kanker tulang : pertumbuhan jaringan abnormal pada tulang

0 komentar:

Posting Komentar