Jumat, 29 Juni 2012

Ngengat Sutra Jepang yang Dapat Menidurkan Sel-sel Kanker


Penemuan revolusioner dalam bidang pengobatan penyakit kanker telah ditemukan, kali ini melumpuhkan sel kanker dengan cara menidurkannya. Istilah menidurkan dipakai karena terkait dengan zat yang digunakan yaitu zat pemicu tidur untuk hibernasi pada serangga. Hibernasi adalah aktivitas berupa tidur panjang yang biasanya dilakukan pada musim dingin. Ada beberapa jenis serangga yang melakukan hibernasi pada musim dingin dan zat pemicu tidur ini diproduksi ketika tiba waktu bagi serangga itu melakukan hibernasi.

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa 13% kematian di dunia saat ini disebabkan oleh sel kanker. Sel kanker merupakan sel yang pembelahannya tidak terkendali. Sel tersebut dapat membelah hanya dalam waktu 24 jam. Dalam suatu percobaan sel-sel kanker pada tikus diberi zat pemicu tidur yang terkait hibernasi pada serangga dan ternyata zat tersebut bisa menghentikan pembelahan serta pertumbuhan sel kanker. Atau dengan kata lain penyebaran sel kanker dapat dihentikan. inilah istilah menidurkan yang dimaksud. Bahkan aktivitas tidur yang dianggap tidak produktif pada makhluk berukuran kecil (serangga) ternyata mengandung manfaat yang besar. Sungguh tak ada yang sia-sia diciptakan di dunia ini.

Para peneliti menggunakan zat penahan pertumbuhan sel kanker yang berasal dari ngengat sutera yang hanya ditemukan di Jepang yaitu Yamamyu (ngengat sutera oak jepang). Yamamyu memiliki nama latin Antheraea yamamai. Zat ini ditemukan pada larva ngengat tersebut. Larva yamamyu memiliki keistimewaan yaitu melakukan hibernasi selama 8 bulan di musim dingin.  Adalah Profesor Koichi Suzuki dari Fakultas Pertanian Universitas Iwate yang berhasil memisahkan sebuah zat pemicu tidur dari larva yamamayu. Profesor Suzuki telah lama mengamati ekologi dari serangga ini. Yamamyu memiliki siklus biologis sebagai berikut
-       Ngengat dewasa bertelur di cabang-cabang pohon selama musim gugur.
-       Larva berkembang dalam telur selama 10 hari.
-       Larva kemudian tertidur (hibernasi) selama sekitar 8 bulan menunggu waktunya menetas di musim semi.
-    Setelah menetas akan berkembang menjadi kepompong dan menjadi ngengat dewasa pada akhir musim panas.
           Gambar 1. Ngengat Yamamyu                 Gambar 2. Telur Yamamayu
Gambar 3. kepompong 
                    

       Kingdom:
       Phylum:
       kelas:
       Ordo:
       Famili:
       Tribe:
       Genus:
       Spesies:
Antheraea yamamai

Butuh waktu yang lama serta  berbagai eksperimen yang mendalam untuk Profesor Suzuki akhirnya berhasil memisahkan zat pemicu tidur dari ngengat Yamamayu. Eksperimennya dimulai dengan mencari bagian mana dari tubuh larva yang menghasilkan  zat pemicu tidur. Berikut ini eksperimen yang dilakukan Prof Suzuki :
1.      Larva yang sedang hibernasi diambil dari telurnya dengan menggunakan pinset.
2.   Larva yang hanya memilki panjang 6 mm tersebut diikat dengan menggunakan benang melalui berbagai cara. Melalui cara ini ada bagian yang terbangun dan bagian yang tetap tidur. Bagian yang tertidur inilah diperkirakan lokasi zat pemicu tidur dihasilkan.
3.    Pertama Prof Suzuki mengikat bagian antara kepala dengan thoraks (dada) larva. Ternyata bagian kepalanya terbangun dan bagian lainnya tetap tidur. Ini berarti zat tersebut dihasilkan dibagian thoraks ke belakang  
4.   Kemudian untuk mengetahui lokasinya lebih spesifik, Prof Suzuki mengikat lagi bagian antara thoraks dengan abdomen (bagian perut). Ternyata bagian antara thoraks dengan abdomen tetap tertidur sedangkan bagian abdomen ke belakang terbangun. Ini berarti zat tersebut terdapat diantara thoraks dengan abdomen 

Profesor Suzuki (gambar disamping) tahu dimana letak zat tersebut diproduksi namun butuh waktu 14 tahun sendiri untuk mengambilnya. Zat pemicu tidur (berupa protein) yang telah berhasil diambil kemudian diberi nama Yamamarin yang berasal dari kata Yamamyu = ngengat sutera oak jepang, dan ring = yang merupakan simbol matahari dan harapan. Seperti namanya penggunaan zat ini dalam pengobatan penyakit kanker diharapkan dapat membantu menyelamatkan nyawa pengidap kanker. 
Selain dikembangkan menjadi obat untuk menghentikan sel kanker, zat yamamrin juga dikembangkan menjadi zat pengawet bagi organ tubuh yang diambil untuk transplantasi. Yamamarin bisa digunakan untuk menyimpan organ tersebut dalam kondisi tetap segar sebelum digunakan untuk transplantasi. (sumber : NHK world & www.univdb.iwate-u.ac.jp)

0 komentar:

Posting Komentar