Penemuan
revolusioner dalam bidang pengobatan penyakit kanker telah ditemukan, kali ini melumpuhkan sel kanker dengan cara menidurkannya. Istilah menidurkan dipakai karena terkait dengan zat yang digunakan yaitu zat
pemicu tidur untuk hibernasi
pada serangga. Hibernasi adalah aktivitas berupa tidur panjang yang biasanya
dilakukan pada musim dingin. Ada beberapa jenis serangga yang melakukan
hibernasi pada musim dingin dan zat pemicu tidur ini diproduksi ketika tiba
waktu bagi serangga itu melakukan hibernasi.
Berdasarkan penelitian
diketahui bahwa 13% kematian di dunia saat ini disebabkan oleh sel kanker. Sel
kanker merupakan sel yang pembelahannya tidak terkendali. Sel tersebut dapat
membelah hanya dalam waktu 24 jam. Dalam suatu percobaan sel-sel kanker pada
tikus diberi zat pemicu tidur yang terkait hibernasi pada serangga dan ternyata
zat tersebut bisa menghentikan pembelahan serta pertumbuhan sel kanker. Atau dengan kata lain penyebaran sel kanker dapat dihentikan. inilah istilah menidurkan yang dimaksud. Bahkan aktivitas tidur yang dianggap tidak produktif pada makhluk berukuran kecil (serangga) ternyata mengandung manfaat yang besar. Sungguh tak ada yang sia-sia diciptakan di dunia ini.
Para peneliti
menggunakan zat penahan pertumbuhan sel kanker yang berasal dari ngengat sutera
yang hanya ditemukan di Jepang yaitu Yamamyu (ngengat sutera oak jepang).
Yamamyu memiliki nama latin Antheraea
yamamai. Zat ini ditemukan pada larva ngengat tersebut. Larva yamamyu
memiliki keistimewaan yaitu melakukan hibernasi selama 8 bulan di musim dingin.
Adalah Profesor Koichi Suzuki dari Fakultas Pertanian Universitas Iwate
yang berhasil memisahkan sebuah zat pemicu tidur dari larva yamamayu. Profesor
Suzuki telah lama mengamati ekologi dari serangga ini. Yamamyu memiliki siklus
biologis sebagai berikut
- Ngengat dewasa
bertelur di cabang-cabang pohon selama musim gugur.
- Larva
berkembang dalam telur selama 10 hari.
- Larva kemudian
tertidur (hibernasi) selama sekitar 8 bulan menunggu waktunya menetas di musim semi.
- Setelah
menetas akan berkembang menjadi kepompong dan menjadi ngengat dewasa pada akhir
musim panas.
Gambar
1. Ngengat Yamamyu Gambar
2. Telur Yamamayu
Gambar
3. kepompong
Kingdom:
|
|
Phylum:
|
|
kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Tribe:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
Antheraea yamamai
|
Butuh waktu
yang lama serta berbagai eksperimen yang
mendalam untuk Profesor Suzuki akhirnya berhasil memisahkan zat pemicu tidur
dari ngengat Yamamayu. Eksperimennya dimulai dengan mencari bagian mana dari tubuh
larva yang menghasilkan zat pemicu
tidur. Berikut ini eksperimen yang dilakukan Prof Suzuki :
1. Larva yang
sedang hibernasi diambil dari telurnya dengan menggunakan pinset.
2. Larva yang
hanya memilki panjang 6 mm tersebut diikat dengan menggunakan benang melalui
berbagai cara. Melalui cara ini ada bagian yang terbangun dan bagian yang tetap
tidur. Bagian yang tertidur inilah diperkirakan lokasi zat pemicu tidur
dihasilkan.
3. Pertama Prof
Suzuki mengikat bagian antara kepala dengan thoraks (dada) larva. Ternyata
bagian kepalanya terbangun dan bagian lainnya tetap tidur. Ini berarti zat
tersebut dihasilkan dibagian thoraks ke belakang
4. Kemudian
untuk
mengetahui lokasinya lebih spesifik, Prof Suzuki mengikat lagi bagian
antara thoraks dengan abdomen (bagian perut). Ternyata bagian antara
thoraks dengan abdomen
tetap tertidur sedangkan bagian abdomen ke belakang terbangun. Ini
berarti zat
tersebut terdapat diantara thoraks dengan abdomen
Profesor
Suzuki (gambar disamping) tahu dimana letak zat tersebut diproduksi namun butuh waktu 14 tahun sendiri
untuk mengambilnya. Zat pemicu tidur (berupa protein) yang telah berhasil diambil kemudian
diberi nama Yamamarin yang berasal dari kata Yamamyu = ngengat sutera oak jepang, dan ring = yang merupakan
simbol matahari dan harapan. Seperti
namanya penggunaan zat ini dalam pengobatan penyakit kanker diharapkan dapat
membantu menyelamatkan nyawa pengidap kanker.
Selain dikembangkan menjadi obat untuk menghentikan sel kanker, zat yamamrin juga dikembangkan menjadi zat pengawet bagi organ tubuh yang diambil untuk transplantasi. Yamamarin bisa digunakan untuk menyimpan organ tersebut dalam kondisi tetap segar sebelum digunakan untuk transplantasi. (sumber : NHK world & www.univdb.iwate-u.ac.jp)
Selain dikembangkan menjadi obat untuk menghentikan sel kanker, zat yamamrin juga dikembangkan menjadi zat pengawet bagi organ tubuh yang diambil untuk transplantasi. Yamamarin bisa digunakan untuk menyimpan organ tersebut dalam kondisi tetap segar sebelum digunakan untuk transplantasi. (sumber : NHK world & www.univdb.iwate-u.ac.jp)
0 komentar:
Posting Komentar